MODE MODE
DIDALAM DSLR
Dalam artikel kemaren telah membahas apa saja yang kamu
harus tahu saat awal membeli kamera DSLR maupun Mirrorless, well .. pada
artikel ini saya akan membahas Mengenal Mode ( Fitur ) Program pada kamera
Kamera pada dasarnya adalah sebuah alat yang berguna untuk
menangkap cahaya melalui sensor kamera. Cahaya yang masuk akhirnya
diterjemahkan oleh sensor menjadi sebuah gambar. Apabila cahaya yang diterima
oleh kamera kurang, gambar akan menjadi gelap – dalam dunia fotografi, hal ini
sering disebut dengan Under Exposed (UE). Sebaliknya apabila cahaya yang masuk
ke dalam kamera berlebih, gambar akan menjadi terlalu terang atau disebut
dengan Over Exposed (OE). Untuk menghasilkan foto yang pas, produsen kamera menciptakan
beberapa fitur ( mode ) untuk memudahkan seseorang ( bahkan yang bagi kamu yg
masih newbie ) bisa menghasilkan foto dan tidak ketinggalan moment :)
Yap, pada setiap kamera digital, ( entah kamera DSLR maupun
kamera mirrorless ), selalu tersedia
roda di bagian atas kamera dimana kita bisa memilih mode ( fitur ) operasi
kamera, seperti : Auto, P, S (Tv), A (Av), M dan Scene.
pada mirrorless, kamera dslr nikon dan kamera dslr canon
Kode ini merupakan singkatan :
Auto untuk otomatis,
P untuk Mode Program,
S atau Tv untuk Mode Shutter Priority,
A atau Av untuk Mode Aperture Priority,
M untuk Mode Manual
serta Scene
Mari kita kupas kode dan pilihan mode kamera di atas agar
lebih jelas:
Mode Auto
Mode Auto biasanya ditandai dengan ikon kamera berwarna
hijau, disertai huruf A. Dalam mode ini, kamera akan berusaha menganalisis
objek yang kita foto lalu menentukan semua setelan kamera. Sampai ada
istilahnya loh yaitu point and shoot
(bidik lalu jepret) tanpa harus ribet mengubah apa pun, nah mode auto inilah
yang dimaksud.
Well, kelihatannya menyenangkan bukan? sayangnya hasil foto
dalam mode ini bisa dikatakan tidak maksimal. Dalam mode auto, kamera akan
menentukan ukuran ISO, Shutter Speed, Aperture menggunakan alur kerja komputer
yang ditentukan oleh pembuat kamera berdasarkan kondisi cahaya saat kita
memencet shutter separuh (melakukan metering).
Saat kita memotret dalam cahaya yang sedikit rumit, saat
sunset misalnya, kamera akan cukup bingung lalu menghasilkan foto yang tidak
menggambarkan sunset yang kita inginkan. lagi pula, dengan anda sudah membeli
kamera DSLR/Mirrorless yang lebih mahal dibandingkan kamera saku yang mungil
atau smartphone, terus menerus memotret menggunakan mode auto rasanya kok jadi
mubazir.
Sederhananya Mode Auto layak dipakai jika anda dalam kondisi
berikut ini:
Saat kita terlalu
terburu-buru
Yang penting momen-nya dapet setting kamera tidak keburu
seperti moment niup lilin pada acara ulang tahun
Saat anda benar-benar pemula
Belum paham tentang konsep eksposure, jadi anda yg baru saja
membeli kamera dan belajar untuk menggunakan kamera pada awalnya
Intelligent Auto Drive pada kamera mirrorless
Pada kamera generasi terbaru, tersedia juga mode Intelligent
Auto, ini adalah mode auto dengan penambahan fitur seperti face detection,
i-Contrast (Canon) atau D-Lighting (Nikon). Ada juga yang namanya Creative Auto
dimana kita bisa mengubah ruang tajam. Kalau kamera anda dilengkapi ini,
gunakan mode intelligent auto/creative auto ini dibandingkan mode auto biasa,
setidaknya akan ada peningkatan hasil foto.
” Perlu di ketahui bahwa saat berada di mode auto, banyak
opsi dan setelan kamera akan di matikan oleh kamera untuk memudahkan dia
bekerja. “
Mode Scene
Mode Scene ( dalam beberapa merek kamera disebut Guide )
adalah pilihan mode dimana kita memilih tipe objek atau pemandangan tertentu
yang akan kita foto. Misalnya kita ingin memotret teman: putar roda mode ke
posisi Scene lalu selanjutnya kita pilih Portrait. Dalam Mode Scene, kamera
dibekali dengan setelan kamera yang lazim digunakan pada situasi pemotretan
tipikal.
Berikut ini beberapa jenis situasi yang disediakan dalam
mode scene:
1. Portrait
Kamera akan secara otomatis mempersempit ruang tajam (dpeth
of field) sehingga background menjadi blur dan membuat wajah model lebih
menonjol (plus setelan untuk skin tone dan softening agar kulit terlihat lebih
halus).
2. Landscape
Saat kita memotret pemandangan, kamera akan menggunakan
ruang tajam yang lebar sehingga objek dekat lensa sampai yang terjauh terlihat
tajam. Warna hijau dan biru juga akan lebih di tonjolkan
3. Macro (Close Up)
Saat anda ingin memotret bunga dari jarak dekat atau ingin
memotret semangkuk bakso sebelum dimakan.
4. Sports
Digunakan saat kita memotret objek yang bergerak cepat.
Kamera akan berpindah ke metode fokus yang melakukan tracking mengikuti gerakan
objek tadi.
5. Night Portrait
Digunakan saat kita ingin memotret wajah saat malam hari.
Flash secara otomatis akan menyala
6. Sunset/Sunrise
Cukup menjelaskan, digunakan saat kita ingin memotret sunset
atau sunrise
7. Fireworks
Untuk memotret kembang api dengan menggunakan shutter speed
yang sangat lambat
8. Beach/Snow
Kamera akan melakukan kompensasi untuk menghindari foto
under-exposed karena mengukur latar belakang putih
” Beberapa opsi mode scene lainnya tergantung jenis dan
merek kamera “
Mode
Program (P)
Saat berada di Mode Program (P) kamera akan secara otomatis
menentukan besar setelan shutter speed dan aperture. Meskipun begitu, kita bisa
mengubah kombinasi aperture atau shutter speed.
Kamera akan berusaha menyeimbangkan antara shutter dan
aperture, jika kita mengarahkan lensa ke area yang terang, angka aperture
secara otomatis membesar sementara shutter speed dipertahankan di angka yang
lumayan cepat. Arahkan kamera ke area gelap dan angka aperture akan mengecil
untuk mempertahakan shutter supaya tidak terlalu blur.
Cara untuk mengubah setelan yang sudah dipilih kamera adalah
dengan memutar roda kendali kamera.
Jika kita putar dial ke kiri maka kamera akan “dipaksa”
memperlambat shutter speed dan menambah aperture.
Jika memuter dial ke kanan, kamera akan “dipaksa”
mempercepat shutter speed dan memperkecil aperture.
Mode
Shutter Speed Priority (S atau Tv)
Dalam mode shutter priority, kita secara manual mengatur
nilai shutter speed dan kamera secara otomatis memilih nilai aperture
berdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa.
Mode ini bisa kita pakai saat shutter speed adalah setelan
paling kritis: misalnya saat akan membekukan gerakan objek yang bergerak cepat
(butuh shutter speed sangat tinggi) atau kalau kita sengaja ingin menciptakan
foto blur (butuh shutter speed rendah). Begitu pula saat kita ingin menggunakan
teknik foto panning seperti dibawah ini, pindah ke mode shutter priosity akan
sangat memudahkan pekerjaan:
Saat melakukan panning dengan waktu 1/10 detik ini, mode
shutter priority digunakan
Jika ada terlalu banyak cahaya, maka angka aperture akan
membesar (bukaan lensa menyempit) sehingga jumlah cahaya yang masuk lensa akan
berkurang. Jika terlalu sedikit cahaya masuk lensa maka angka aperture akan
mengecil (bukaan lensa membesar) supaya cahaya makin banyak masuk lensa.
Jadi di mode shutter priority, nilai shutter speed akan
konstan tidak berubah sesuai (sesuai setting kita), sementara nilai aperture
akan bervariasi tergantung jumlah cahaya.
Mode
Aperture Priority (A atau Av)
Dalam mode aperture priority, kita menentukan besar setelan
aperture secara manual dan kamera akan menentukan besar shutter speed sesuai
jumlah cahaya yang masuk lensa. Dengan menggunakan mode ini, kita memiliki
kontrol penuh atas depth of field (ruang tajam), karena kita bisa menurunkan
atau menaikkan bukaan lensa dan membiarkan kamera yang menghitung shutter
speed.
Menggunakan mode aperture priority adalah cara aman dalam
menggunakan kamera karena risiko foto under-exposed (gelap) atau over-exposed
(terlalu terang) lumayan kecil. Kenapa? karena nilai shutter kamera rentang-nya
lumayan lebar: dari 30 detik sampai 1/4000 detik (atau 1/8000 detik di kamera
tertentu), dan rentang angka seperti itu cukup lebar untuk beragam situasi
cahaya pemotretan.
Mode Manual (M)
Seperti namanya, kita menentukan besar aperture dan shutter
speed kamera secara manual sepenuhnya. Kamera hanya akan melakukan pengukuran
cahaya dan memberi rekomendasi lewat skala metering, namun tidak akan melakukan
apa-apa selain itu.
Mode ini bisa dipakai saat memotret objek foto yang kondisi
pencahayaan-nya membuat kamera “bingung”. Contohnya adalah saat kita memotret
teman di pantai yang sangat terang, kamera mungkin salah menilai exposure
sehingga wajah teman jadi hitam supaya pasir di pantai tidak over-exposed.
Dalam kondisi ini, kita bisa gunakan mode manual, melakukan metering dengan
spot metering dengan mengukur exposure di wajah teman tadi lalu menentukan
aperture serta shutter speed secara manual berdasarkan hasil metering tadi.
Hasilnya adalah foto yang lebih peduli pada wajah teman dan menomorduakan
pantainya.
Mode manual juga berguna saat misalnya kita memotret
panorama, supaya terjadi konsistensi. Foto panorama dihasilkan dari beberapa
foto yang dijahit, dan nilai aperture maupun shutter speed sebaiknya selalu
konsisten sehingga hasil akhir foto panorama akan konsisten tidak belang-belang
ada yang gelap dan ada yang terang.
Contoh penggunaan lain adalah sesi pemotretan menggunakan
beragam lampu kilat (flash) di studio yang akan sulit diukur dengan metering
kamera dan membutuhkan lightmeter terpisah.
Untuk mengubah setelah shutter speed dan aperture, saat anda
menggunakan kamera yang hanya memiliki satu roda kendali (command dial), putar
kendali tersebut akan mengubah hanya salah satu: aperture atau shutter speed.
Setelan lain diubah dengan memutar roda kendali sembari memencet tombol
kompensasi eksposure.
Silakan mencoba mode manual ini langsung pada simulator DSLR
ini:
Mode Bulb
(B)
Mode bulb adalah
salah satu setting khusus kamera, di mana kita bisa menggunakan shutter speed
di atas 30 detik, bahkan kita bisa menggunakan shutter speed selama yang kita
mau. Rentang shutter speed maksimum pada kamera DSLR/mirrorless saat
menggunakan mode yang lain akan mentok pada angka 30 detik, nah dengan mode
bulb ini kita bisa menggunakan shutter speed jauh melebihi angka tadi.
Kata bulb muncul karena pada jaman baheula, kakek nenek kita
yang menjadi fotografer menggunakan gelembung angin dalam karet (bulb) yang
menekan mekanisme shutter sehingga membuka.
Ada satu seting khusus di hampir semua kamera DSLR kamera
dslr, yaitu mode BULB atau BULB Setting. Mode ini biasanya ditandai dengan
notasi B di kamera digital anda. Nah sekarang lihat baik-baik kontrol kamera
anda, kalau ada huruf B disitu berarti dia berfungsi mengaktifkan mode bulb,
putar sampai di B dan kalau di LCD sudah tertulis bulb berarti anda sudah siap
memotret bulb.
SUMBER :
https://www.plazakamera.com/mengenal-dial-mode-pada-kamera/
Komentar
Posting Komentar